Dunia da’wah adalah dunia cahaya dan lautan
cahaya yang menerangi jiwa raga dan semesta dengan petunjuk risalah
Rasulillah SAW. Gebyar dan gemerlapnya sebuah kota jika tidak dibarengi
dengan petunjuk Risalah Rasulullah SAW tidak akan membangun moral dan
kemanusiaan. Maka risalah Rasulullah sebagi cahaya harus senantiasa
dihadirkan seirama dengan status
kemuliaan umat Rasulullah SAW sebagai “khoiro ummatin ukhrijat linnasi”
umat terbaik yang dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini. Mulia karena
membawa cahaya, mengantar cahaya kepada yang membutuhkannya.
Da’wah dalam makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan dan
menjauhkan diri dan orang lain dari kemunkaran. Semua dari kita yang
merasa umat Rasulullah SAW harus bisa mengambil bagian dari tugas
da’wah ini. Siapapun kita, yang kaya yang miskin yang pandai dan yang
bodoh selagi sebagai umat Rasulullah SAW ia harus ikut dalam program
mengajak kepada kebaikan dan menghentikan kemungkaran.
Prinsip Da’wah :
1. Membangun keikhlasan kepada Allah dengan menitik beratkan kepada :
a. Memahami da’wah sebagai jihad yang menuntut perjuangan dengan harta dan jiwa (biamwalihim wa’anfusihim).
b. Berusaha untuk melibatkan diri sendiri dalam pengorbanan jiwa, raga dan harta sebelum orang lain.
c. Berbanggalah jika ada orang lain yang telah berhasil dalam perjuangan yang serupa dengan yang Anda emban.
d. Bantulah orang yang seperjuangan dengan Anda agar berhasil baik
dengan doa, materi jika ada atau hanya sekedar ikut mempromosikan
majlis, program dan perjuanganya.
2. Jangan menunggu kaya dan pintar.
Suatu ketertinggalan jika mau ber-amar ma'ruf nahi mungkar menunggu
kaya atau pintar. Akan tetapi keinsyafan akan tugas inilah yang akan
menghantar seseorang untuk bersemangat tinggi dalam berda’wah dan
ber-amar ma'ruf nahi mungkar.
Jika Anda orang berilmu
lakukanlah tugas da’wah semampu Anda tanpa menunda waktu sesaatpun .Jika
kemampuan Anda hanya da’wah kepada tetangga karena anda tidak mepunyai
kendaraan, maka lakukanlah sesuai kemampuan Anda sejauh kaki mampu
melangkah. Dan disaat Anda di karuniai sepeda pergilah ketempat yang
lebih jauh dan begitu seterusnya.
Jika Anda orang kaya tetapi Anda
tidak berilmu. Ambillah bagian da’wah Anda sesuai dengan kemampuan Anda
. Anda memang tidak boleh berceramah atau memberi fatwa karena Anda
tidak berilmu akan tetapi Anda bisa berda’wah dengan mengumpulkan orang
sebanyak-banyaknya dengan harta Anda dan setelah itu anda mendatangkan
orang yang berilmu untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada orang
yang Anda kumpulkan.
Jika anda tergolong orang yang tidak berilmu
dan tidak berharta, itu bukan berarti Anda tidak bisa menjadi juru
da’wah dan kelompok umat terbaik. Anda bisa dengan tenaga Anda datang
kesana kemari mengajak orang lain agar memasuki Majlis ilmu para ulama
di sekitar Anda atau anda menjadi tukang sapu atau penjaga sebuah
lembaga da’wah dan majlis taklim. Sungguh jika Anda tulus dengan
kinerja Anda itu anda bisa duduk bersama para ulama di akhirat nanti
biarpun Anda adalah orang yang tidak berilmu.
Penyakit Dalam Media Da’wah :
1. Tawadhu’ bukan pada tempatnya. Artinya Ada orang yang telah
memiliki bekal ilmu akan tetapi ia tidak segera bangkit ambil bagian
dalam da’wah dengan alasan belum waktunya, masih ada yang lainya, gak
enak dengan yang sepuh dan sebagainya. Padahal urusan mencari kemuliaan
seseorang harus berlomba dan merasa kalau dirinya adalah yang paling
butuh kepada kebaikan tersebut. Di jelaskan oleh para Ulama “al iitsaru
fittaqorrubi makruhun “ mendahulukan orang lain dalam urusan ibadah
adalah makruh. Dalam kebaikan seseorang harus fastabiqulkhoirot “
berlomba dalam kebaikan” dengan senantiasa memperhatikan tata krama.
2. Tidak senang dengan adanya orang yang hendak muncul di dalam dunia
da’wah. Ini adalah kendengkian yang amat berbahaya.Tidak ada dengki yang
lebih mengerikan dan membahayakan melebihi dari dengkinya orang yang
terjun di dunia da’wah. Sehingga setiap kali ada orang yang hendak
muncul di medan da’wah ini orang –orang dengki itu berusaha menghalangi
baik dengan omongan atau tingkah laku.
Dua hal Inilah yang
menjadikan para calon-calon pejuang baru merasa ragu atau bahkan takut
untuk tampil. Sehingga semakin hari media da’wah semakin jauh dari
mereka. Dari sinilah kenapa sering kita ketemukan orang menuntut ilmu
agama bertahun-tahun ternyata setelah pulang kegiatannya sangat jauh
dari media da’wah.
Wallahu a'lam bishshowab.
Oleh : Buya Yahya
Pengasuh LPD Al-Bahjah
www.buyayahya.org – www.buyayahya.tv – www.radioquonline.com
Pengasuh LPD Al-Bahjah
www.buyayahya.org – www.buyayahya.tv – www.radioquonline.com
Download ceramah buya Yahya di : ceramahbuyayahya.blogspot.com
Facebook : https://www.facebook.com/buyayahya.albahjah
Klik untuk melihat kode: :) =( :s :D :-D ^:D ^o^ 7:( :Q :p T_T @@, :-a :W *fck* x@