Oleh : Buya Yahya
Pengasuh LPD Al-Bahjah
www.buyayahya.org – www.buyayahya.tv – www.radioquonline.com
Suatu ketika Rosulullah SAW becerita tentang seorang yang tampil
sebagai yang merindukan Alloh SWT, sebagai yang menuju ridho Allah SWT,
dan sebagai yang berharap kepada Allah SWT. Akan tetapi, ia adalah orang
yang tidak peduli terhadap dosa dan tidak pernah menyesali atas
kesalahannya. Lalu Rosulullah berkata, "Bagaimana do'anya akan
terkabul?" Bagaimana harapannya terpenuhi? Bagaimana kerinduannya
terobati? Sementara dia adalah orang yang gemar dengan dosa, makan dan
minumnya dari yang haram, serta berpakaian dari yang haram.
Sahabatku, dari gambaran perilaku tersebut bisa dipahami, artinya ada
yang menghalangi langkah-langkah kita menuju Allah SWT dan ada yang
menghambat perjanalan kita menuju keridhoan Allah SWT. Yang berjuang
dengan sungguh-sungguh dalam menempuh jalan menuju Alloh SWT akan
menemui kesia-siaan, jika ia tidak sadar akan adanya penghalang serta
berusaha untuk menghilangkannya. Penghalang itu adalah dosa, dan untuk
menghilangkannya adalah dengan bertaubat. Maka taubat adalah hal pertama
dan utama yang harus dilakukan bagi seseorang yang ingin menempuh jalan
menuju ridho Allah SWT. Dan yang bisa bertaubat hanyalah orang yang
pernah merenungi dosa-dosanya serta menyadari kesalahannya. Renungkanlah
wahai sahabat ! Bagaimana bisa bertaubat orang yang tidak pernah
menyesali dosa-dosanya dan bagaimana bisa menyesal orang yang tidak
pernah merenungi kesalahannya. Merenungi bahwa kesalahan adalah sebab
murka Allah SWT dan jika Allah SWT murka, maka Allah SWT akan
menyiksanya.
Sungguh, dosa sebesar apapun jika disesali lalu
memohon ampun dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT akan mengampuni.
Begitu juga dosa sekecil apapun jika tidak pernah disesali, maka Allah
SWT tidak akan mengampuni. Yang telah bertaubat akan kembali bersih
seperti yang belum pernah berdosa. Yang telah bertaubat menjadikan
syaitan sangat menyesal dan kecewa tiada terkira. Bahkan satu hal yang
menakjubkan bagi Rasulullah SAW adalah orang yang terjerumus dalam dosa
dan bermaksiat, lalu ia bertaubat disaat ia masih mudah dan memiliki
banyak peluang untuk terus melakukan dosa tersebut.
Sahabatku,
Pernahkah kita merenung, jika kematian menjelang sementara dosa-dosa
kita belum diampuni oleh Allah SWT? Sudahkah kita sadari jika dosa belum
diampuni itu artinya Allah SWT akan menyiksa kita di alam barzah dan
akan dilanjutkan dengan siksa di akhirat kelak? Alangkah mengerikannya
siksa dan murka Allah SWT. Sudahkah kita menangis di tengah malam, saat
kita mengadu kepada Allah SWT? Sudahkah kita menangis, saat kita
teringat dosa-dosa? Sudahkah kita menangis disaat kita memohon ampun
kepada Allah SWT? Jangan ragu dengan Allah SWT! Allah SWT akan
mengampuni dosa sebanyak apa pun jika kita menyesalinya. Dan Allah SWT
tidak akan mengampuni dosa sekecil apa pun jika kita tidak menyesalinya.
Sungguh saat terindah adalah saat menitikan air mata
penyesalan atas dosa-dosa. Dan mata yang menangis karena takut murka
Allah SWT tidak akan menangis lagi kelak di akhirat, disaat mata-mata
orang berdosa pada menangis. Menangislah! Menangislah karena dosa-dosa!
Jika kita belum bisa menangis, maka berusahalah terus untuk menangis.
Dan jika kita masih tidak bisa menangis, maka menangislah karena kita
telah tidak bisa menangis. Sebab saat itu hati kita teramat keras. Dan
sungguh hati yang keras bukanlah lahan yang subur untuk menanam
kerinduan dan cinta kepada Allah SWT. Hati yang keras akan subur dengan
lumut ketakaburan yang hanya akan menjauhkan seseorang dari menerima dan
menginsyafi kebenaran. Menangislah wahai sahabatku ! Untuk menyesali
semua dosa-dosa yang telah kita perbuat. Itulah tangisan indah, tangisan
penyesalan. Wallahu a’lam bisshowab
Klik untuk melihat kode: :) =( :s :D :-D ^:D ^o^ 7:( :Q :p T_T @@, :-a :W *fck* x@